Warnsunshine I
Bisikan denting dahan masih terbayang jelas menari di atas mahkota peringatan. Mempertontonkan pagelaran bernama kehidupan. Aku melihatmu sebagai pemeran, tokoh yang berwatak dan berotak. Kau pilah-pilah duri di antara ribuan rongsok kaca. Nakas-nakas yang masih bersedia menyimpan ejaan memori. Mengalur tenang sesuai dengan rentetan benang hitam. Membacamu adalah kepandaian. M elupakanmu adalah kemustahilan . Karena kau telah hidup, ketika yang lain telah menyerah. . repost : a secret poetry (menulis adalah hobi yang tak bisa ku hapuskan, berbagai media telah tercipta untuk mewadahi ide-ide baru yang siap disajikan di secangkir kisah)