Jalan Tak Berdosa




https://goo.gl/images/p9GhXt

Ketika fajar mulai tersenyum. Bangunlah setiap yang bernyawa. Ada yang bersemangat dan ada juga yang malas untuk beranjak. Sayup-sayup terdengar panggilan alam yang tak mampu untuk ditolak. Maka bangunlah ia. Berjalan gontai hingga kesadarannya kembali penuh seutuhnya.
...
Kini deruman kendaraan serta asap yang mengepul menyusup ke paru-paru, membuat mata berkernyit menahan pedih. Tak lagi bisa ku hitung kawan dan lawan di jalanan, kami saling asyik menjaga diri. Bersalip-salipan agar cepat sampai tujuan. Bagiku yang utama ialah keselamatan, karena dari situlah awal akan bermulai. Waktu memang berharga, namun apa gunanya jika nyawa tak lagi ada bersama jasadnya.
...
Lampu disepanjang jalan tak lelah menatur riuhnya kepadatan. Ada diantara mereka yang taat, ada pula yang sengaja melanggar demi mengejar waktu yang semakin singkat. Taukah kamu? Apa salahnya berhenti sejenak, bersabar sebentar saja. Ingatlah kamu telah membahayakan makhluk lain, semut misalnya.
...
Diperhentian itulah aku tersadar, bahwa keluh kesah atas kemacetan hanyalah sia-sia. Membuat hati semakin gemersak saja. Coba lihat, di depanmu ada sebuah becak yang juga mengantri sepertimu. Apakah ia mengeluh?. Seorang lelaki yang tua duduk menyangga dengan kaki jenjangnya. Keringat tampak membasahi bajunya yang polos. Sedangkan kamu, berada diatas mobil ataupun sepeda motor. Ketika lampu hijau hanya tinggal gas saja, sedangkan bapak tua tadi? Harus mengayuhnya, tentu tidak ringan saat kayuhan pertama itu. Masih punya hatikah kau bunyikan klakson nyaring yang memekakan telinga itu? Hatimu dimana wahai manusia.
...
Terbayang dibenakku, keluarga kecilnnya menunggu kepulangan sang bapak tua, berharap ada rupiah yang dibawanya untuk menyambung hidup. Kayuhan demi kayuhan dilangkahkan demi hamparan senyuman anak dan istri. Tidak lagi dirasakan panasnya mentari yang terkadang membakar kulit hingga hitam. Demi tanggung jawab ia rela menghabiskan banyak waktu untuk berkawan dengan jalanan.
...
Bersyukurlah dengan apa yang sudah Tuhan berikan. Lihatlah dan sadarilah, tidak semua pelangi akan indah dilangit sana, pelangi bisa terpancar dari mata yang pandai bersyukur.

#18032018
¯\_(ツ)_/¯


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perihal Dia, aku dan engkau

Percayalah "Aku"

Satu Hati Dua Rindu