Senja dan Sepeda



by DRC

Berputarnya roda seiring berhalaunya sang surya, Ia tampak malu-malu saat berpamitan untuk pulang, sehingga semburatnya nampak sangat jingga. Aku mampu menerjemahkannya, karena saat itu aku masih bersamanya. Tidak seperti sekarang, satu malam bagaikan timur dan selatan. Tidak ada kata yang mengisyaratkan kebersamaan akan kembali. 


Aku merasa sendiri, hanya kedua roda masa lalu yang menjadi saksi atas kesendirianku tanpamu. Sesaat, bahagia tak ku rasakan, puing-puing perasaan yang patah menyeruak menguasai pikiran ini. Namun aku tahu,  aku harus bangkit.  Ini hanyalah secuil rasa yang akan dirasakan setiap orang pada masanya. Jika orang lain mampu, maka akupun pasti mampu untuk bertahan. Melangkah dengan pelan dulu tak apa, yang penting ada kemauan dan tekat untuk berdiri kembali. 


Ingatlah wahai hati, tak ada yang selamanya menjadi milik kita. Sebab setiap apa yang kita miliki hanyalah sebuah titipan. Kembalilah tersenyum, larut terlalu lama hanya akan membuang waktu emasmu. Bangkitlah dan buktikan bahwa kau mampu


#17032018

¯\_(ツ)_/¯

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perihal Dia, aku dan engkau

Percayalah "Aku"

Satu Hati Dua Rindu