Petak Umpet Kehidupan

Sesungguhnya kematian sangatlah dekat dengan kita. Seorang anak kecil bernama Fera telah kehilangan seorang ibu tepat dua hari yang lalu. Aku tak tahu betapa hancurnya hati perempuan kecil itu. Terkadang aku melihat anak itu sedang berjalan menuju sekolah di depan rumahku di seberang jalan. Aku melihat ada yang berbeda dari anak ini, sepertinya dia adalah orang pendiam. Tak suka berbuat onar dikelas maupun di rumah. Ia juga terlihat sebagai orang yang baik dan santun. Buktinya ketika ia bertemu denganku waktu itu dia menyapa ku. Walaupun aku mengenalnya hanya saat ia masih keci. Ketika aku bermain bersama kedua kakak kembarku yang saat itu sedang bersama Fera dan adik sepupunya yang bernama Klara. Masih teringat jelas diingatanku, ketika kami bercanda tiba-tiba Klara menggigit Fera hingga Ia menangis, padahal usia Fera lebih tua dari Klara.
Kepergian seseorang pastilah sangat terasa ketika kita mengingat kejadian ataupun kenangan manis ataupun pahit bersamanya. Aku memang tak terlalu mengenalnya karena rumah kami memang jauh. Ia berada di atas bukit, sedangkan aku berada di bawah bukit.
Siapapun kamu dan apapun kamu aku akan berdoa untuk kebaikan mu. Sedini ini kehilangan sosok ibu, yang pastinya masih kau perukan teladan dan kasih sayangnya. Semoga kau kuat ya nak. Aku percaya jika kau pasti bisa. Semoga ayahmu yang akan membesarkanmu seorang diri itu mampu menjadikan mu menjadi manusia yang mampu membahagiakan semua orang yang berada disekitarmu. Untuk ayah mu untuk ibumu juga. Walaupun beliauu tak lagi disampingmu, kamu harus tetap menjadikananya selalu hidup dalam jiwamu. Selalu doakanlah beliau.
Cerita ini mungkin hanya akan selesai sampai disini namun tidak dengan perjalananmu nak. Kau masih kecil, perjuanganmu haruslah lebih kokoh dan lebih kuat lagi. Aku yakin semua kepedihan pastilah akan berlalu seiring waktu. Kau hanya butuh waktu dan kebiasaan untuk menjalani semua ini. Usiamu yang masih amat kecil itu membuatku khawatir, siapakah yang akan mendampingi mu nanti ketika waktu-waktu yang genting itu tiba, kamu memang mempunyai seorang kakak perempuan namun aku tak yakin denagnnya. Bukan berarti aku meremehkan kemampuannya, hanya saja dengan kesibukannya bekerja diluar sana itulah yang membuatku tak yakin.
Aku berdoa agar kau   mendapatkan yang terbaik nak. Bersabarlah nak. Setiap kegelapan  pastilah akan berakhir dengan sebuah keterangan. Berbahagialah nak setelah ini. Buatlah beliau bangga, buatlah beliau tersenyum puas akan keberhasilanmu nanti.

Senin, 02 April 2018


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perihal Dia, aku dan engkau

Percayalah "Aku"

Satu Hati Dua Rindu