Postingan

Hening Malam

Hening malam sedang merengkuh aku yang sedang bagun ditengah sepi. Tak ada nyala kecuali lampu-lampu yang dibiarkan berbahagia. Tersadar bagaimana waktu telah semakin menua seiring aku yang tumbuh dan harus mulai berpikir tentang hidup yang sesungguhnya. Dunia yang perlahan mulai mempertontonkan seni kehidupan yang semakin sempit untuk egois dan harus memperluas harmonis. Menyatu dengan apa yang tak pernah dibayangkan, kini harus dihadapi dan ditaklukkan. Hai, kamu sudah tumbuh menjadi dewasa. Waktu yang kamu punya tidak lagi sepanjang dulu. Carilah dan genggamlah damai dalam kalbu. Dekatilah sang penciptamu agar kamu bahagia.     September, 2020 

Percayalah "Aku"

Gambar
Mengenal aku yang pemalu. Hai aku, bagaimana perasaanmu hari ini? aku berharap baik yaa. Hari ini masih berada dalam suasana bulan suci ramadhan. Tepat di bulan Mei 2020 yang rencananya akan menjadi salah satu masa yang mendebarkan untuk menyelesaikan studi. Namun Allah punya rencana lain. Semuanya berjalan namun langkah terhenti. Tidak ada yang bisa menduga memang apa yang akan terjadi di masa depan, dengan keadaan dan juga perasaan. Wabah virus corona yang merebak dipenjuru dunia memaksa kita untuk berdiam diri demi keselamatan. Berdiam diri untuk memutus rantai penularan. Namun apakah akan selesai dengan sendirinya? sedangkan ada banyak orang yang harus banting tulang demi bertahan hidup di masa yang penuh ujian ini. Banyak teka-teki yang bermunculan, banyak orang baik dipanggilNya lebih dulu. Duka cukup tebal menyelimuti negri. Rasanya sampai saat ini belum ada hal istimewa yang saya wujudkan. Hari-hari berlalu dengan begitu saja. Pagi siang dan malam yang berganti tanpa be...

Perihal Dia, aku dan engkau

Gambar
Apakah memang sepatutnya laki-laki dan perempuan tidak saling bertukar kabar mengenai hal yang tidak penting? Lantas darimana mereka akan saling mengenal? Bagaimana caranya agar dia tahu kalau ada rasa yang berbeda?  Hmm, aku tahu nii. Itulah mengapa kita tak boleh macam tu. Sebab memang bukan masanya dan Allah jaga hatimu dari patah. Yaa, perkara cinta terkadang memang rumit. Saling menebak siapakah yang paling patut dampingi kita sampai tua nanti, bahkan sampai ajal yang memisahkan. Cinta bukan hanya perkara rasa bahagia saja. Cinta itu menerima apa kurang dan lebih dari seseorang tu. Belajar bersama untuk saling melengkapi. Bila ada masalah bincangkanlah dengan pikiran yang dingin. Menjaga harmonis sebuah hubungan perlu juga rasa percaya dan dihargai. Yaa, adakalanya rasa cemburu tumbuh disana, tapi ketahuilah kita tak bisa mencintai dua orang dalam satu masa. Mesti ada satu yang lebih daripada mereka.  Apabila engkau rasa telah temukan orang yang tepat, maka buatla...

Pelangi Beraroma Guntur

Gambar
download walpaper Engkaulah pelangi yang pernah membuatku tersenyum dan tertelan bersama pahitnya petir perpisahan ◌⑅●♡⋆♡20052018SR♡⋆♡●⑅◌ Rimbunnya hujan tak melunturkan rasa ini dari kalbu. Masih terukir jelas luka yang kau pikul dulu. Pedih yang menggunung akibat ulahku. Kembang gula yang pernah kita rasakan bersama kini berubah menjadi obat pahit yang memekakan kerongkongan. Maafkanlah atas nada pilu yang pernah kau dengar. Aku menyesal telah menggoreskan luka dihatimu. Waktu memang telah berpamitan  sejak lama. Dan kini kasih mulai tumbuh dan mekar kembali di beranda hati. Ada rasa sesal yang sempat singgah, sedikit rasa takut yang membuatku goyah untuk memulainya kembali. Aku belumlah siap jika harus terjatuh kembali, sedangkan berdiriku saat ini belumlah kokoh. Aku masih perlu rangkulan tangan untuk membuatku kembali berjalan. Wahai pelitaku, mengertilah. Ingin rasanya ku sampaikan rasa kagumku kepadamu. Namun entah mengapa ada angin yang menerpanya hingga me...

Satu Hati Dua Rindu

Gambar
Ada rindu yang tak bisa tersampaikan untukmu. Memperhatikan tanpa bisa menyapa. Entah rasa canggung apa yang membuatku membisu. Diamku bukan karena aku tidak peduli, namun aku tak tahu apa yang kamu inginkan. Jika saja engkau tahu, aku merindukan guratan tawa dari wajahmu bersama hari-hariku. Mengikat kepayahan akan rintangan yang silih berganti. Engkaulah sandaran setelah ayah dan ibuku,  tolong mengertilah. Jika aku bersalah di matamu, sampaikanlah. Jangan diam seperti ini, aku tak bisa membaca perasaanmu. Tuhan jagalah ia, jika memang ia tak lagi ditakdirkan bersamaku, pertemukanlah dengan orang-orang yang tulus menyayanginya. Kuatkanlah hatinya untuk melanjutkan hidup yang masih panjang ini. Dari kejauhan hanya doaku yang masih bisa menyapamu, seiring air mata yang terkadang luruh tanpa diminta. Teruntuk kamu, aku merindukanmu. . ◌⑅●♡⋆♡300418♡⋆♡●⑅◌

Petak Umpet Kehidupan

Sesungguhnya kematian sangatlah dekat dengan kita. Seorang anak kecil bernama Fera telah kehilangan seorang ibu tepat dua hari yang lalu. Aku tak ta h u betapa hancurnya hati perempuan kecil itu. Terkadang aku melihat anak itu sedang berjalan menuju sekolah di depan rumahku di seberang jalan. Aku melihat ada yang berbeda dari anak ini, sepertinya dia adalah orang pendiam. Tak suka berbuat onar dikelas maupun di rumah. Ia juga terlihat sebagai orang yang baik dan santun. Buktinya ketika ia bertemu denganku waktu itu dia menyapa ku. Walaupun aku mengenalnya hanya saat ia masih keci. Ketika aku bermain bersama kedua kakak kembarku yang saat itu sedang bersama Fera dan adik sepupunya yang bernama Klara. Masih teringat jelas diingatanku, ketika kami bercanda tiba-tiba Klara menggigit Fera hingga Ia menangis, padahal usia Fera lebih tua dari Klara. Kepergian seseorang pastilah sangat terasa ketika kita mengingat kejadian ataupun kenangan manis ataupun pahit bersamanya. Aku memang tak te...

Peramu Rindu

Hari berlalu dengan lihainya. Tak terasa tiga tahun telah berlalu. Batu yang dulunya kekar, kini mulai rapuh. Panas dan hujan silih berganti menemani. Bukan karena aku tak mau datang untuk bertemu, hanya saja aku tak ingin lagi untuk melukaimu. Jarak yang ku bentangkan adalah sebuah hadiah yang ku berikan untukmu. Untuk sahabat yang tak pernah lelah mendampingi keluh kesahku. Kini pelangi telah hadir kembali, membaliknya menjadi senyuman nan indah untuk di sapa. Perantauan ini sungguh membuatku jauh darimu. Dari kejauhan aku selalu merindukanmu, menyebut namamu disetiap akhir sujudku. Aku memang tak pernah menyampaikannya padamu, aku diam karena bagiku inilah cara terindah yang bisa ku lakukan. Dari seberang pulau aku menerawang kebersamaan kita dulu. Berlari mengejar waktu, membuka gerbang diam-diam untuk masuk ke dalan kelas, menikmati riuhnya kantin yang penuh gelak tawa khas remaja, hingga kebahagiaan dipenghujung perpisahan. Aku bahagia pernah mengenalmu, menjadikanmu sebagai ...