Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Pelangi Beraroma Guntur

Gambar
download walpaper Engkaulah pelangi yang pernah membuatku tersenyum dan tertelan bersama pahitnya petir perpisahan ◌⑅●♡⋆♡20052018SR♡⋆♡●⑅◌ Rimbunnya hujan tak melunturkan rasa ini dari kalbu. Masih terukir jelas luka yang kau pikul dulu. Pedih yang menggunung akibat ulahku. Kembang gula yang pernah kita rasakan bersama kini berubah menjadi obat pahit yang memekakan kerongkongan. Maafkanlah atas nada pilu yang pernah kau dengar. Aku menyesal telah menggoreskan luka dihatimu. Waktu memang telah berpamitan  sejak lama. Dan kini kasih mulai tumbuh dan mekar kembali di beranda hati. Ada rasa sesal yang sempat singgah, sedikit rasa takut yang membuatku goyah untuk memulainya kembali. Aku belumlah siap jika harus terjatuh kembali, sedangkan berdiriku saat ini belumlah kokoh. Aku masih perlu rangkulan tangan untuk membuatku kembali berjalan. Wahai pelitaku, mengertilah. Ingin rasanya ku sampaikan rasa kagumku kepadamu. Namun entah mengapa ada angin yang menerpanya hingga me...

Satu Hati Dua Rindu

Gambar
Ada rindu yang tak bisa tersampaikan untukmu. Memperhatikan tanpa bisa menyapa. Entah rasa canggung apa yang membuatku membisu. Diamku bukan karena aku tidak peduli, namun aku tak tahu apa yang kamu inginkan. Jika saja engkau tahu, aku merindukan guratan tawa dari wajahmu bersama hari-hariku. Mengikat kepayahan akan rintangan yang silih berganti. Engkaulah sandaran setelah ayah dan ibuku,  tolong mengertilah. Jika aku bersalah di matamu, sampaikanlah. Jangan diam seperti ini, aku tak bisa membaca perasaanmu. Tuhan jagalah ia, jika memang ia tak lagi ditakdirkan bersamaku, pertemukanlah dengan orang-orang yang tulus menyayanginya. Kuatkanlah hatinya untuk melanjutkan hidup yang masih panjang ini. Dari kejauhan hanya doaku yang masih bisa menyapamu, seiring air mata yang terkadang luruh tanpa diminta. Teruntuk kamu, aku merindukanmu. . ◌⑅●♡⋆♡300418♡⋆♡●⑅◌

Petak Umpet Kehidupan

Sesungguhnya kematian sangatlah dekat dengan kita. Seorang anak kecil bernama Fera telah kehilangan seorang ibu tepat dua hari yang lalu. Aku tak ta h u betapa hancurnya hati perempuan kecil itu. Terkadang aku melihat anak itu sedang berjalan menuju sekolah di depan rumahku di seberang jalan. Aku melihat ada yang berbeda dari anak ini, sepertinya dia adalah orang pendiam. Tak suka berbuat onar dikelas maupun di rumah. Ia juga terlihat sebagai orang yang baik dan santun. Buktinya ketika ia bertemu denganku waktu itu dia menyapa ku. Walaupun aku mengenalnya hanya saat ia masih keci. Ketika aku bermain bersama kedua kakak kembarku yang saat itu sedang bersama Fera dan adik sepupunya yang bernama Klara. Masih teringat jelas diingatanku, ketika kami bercanda tiba-tiba Klara menggigit Fera hingga Ia menangis, padahal usia Fera lebih tua dari Klara. Kepergian seseorang pastilah sangat terasa ketika kita mengingat kejadian ataupun kenangan manis ataupun pahit bersamanya. Aku memang tak te...

Peramu Rindu

Hari berlalu dengan lihainya. Tak terasa tiga tahun telah berlalu. Batu yang dulunya kekar, kini mulai rapuh. Panas dan hujan silih berganti menemani. Bukan karena aku tak mau datang untuk bertemu, hanya saja aku tak ingin lagi untuk melukaimu. Jarak yang ku bentangkan adalah sebuah hadiah yang ku berikan untukmu. Untuk sahabat yang tak pernah lelah mendampingi keluh kesahku. Kini pelangi telah hadir kembali, membaliknya menjadi senyuman nan indah untuk di sapa. Perantauan ini sungguh membuatku jauh darimu. Dari kejauhan aku selalu merindukanmu, menyebut namamu disetiap akhir sujudku. Aku memang tak pernah menyampaikannya padamu, aku diam karena bagiku inilah cara terindah yang bisa ku lakukan. Dari seberang pulau aku menerawang kebersamaan kita dulu. Berlari mengejar waktu, membuka gerbang diam-diam untuk masuk ke dalan kelas, menikmati riuhnya kantin yang penuh gelak tawa khas remaja, hingga kebahagiaan dipenghujung perpisahan. Aku bahagia pernah mengenalmu, menjadikanmu sebagai ...

Jalan Tak Berdosa

Gambar
https://goo.gl/images/p9GhXt Ketika fajar mulai tersenyum. Bangunlah setiap yang bernyawa. Ada yang bersemangat dan ada juga yang malas untuk beranjak. Sayup-sayup terdengar panggilan alam yang tak mampu untuk ditolak. Maka bangunlah ia. Berjalan gontai hingga kesadarannya kembali penuh seutuhnya. ... Kini deruman kendaraan serta asap yang mengepul menyusup ke paru-paru, membuat mata berkernyit menahan pedih. Tak lagi bisa ku hitung kawan dan lawan di jalanan, kami saling asyik menjaga diri. Bersalip-salipan agar cepat sampai tujuan. Bagiku yang utama ialah keselamatan, karena dari situlah awal akan bermulai. Waktu memang berharga, namun apa gunanya jika nyawa tak lagi ada bersama jasadnya. ... Lampu disepanjang jalan tak lelah menatur riuhnya kepadatan. Ada diantara mereka yang taat, ada pula yang sengaja melanggar demi mengejar waktu yang semakin singkat. Taukah kamu? Apa salahnya berhenti sejenak, bersabar sebentar saja. Ingatlah kamu telah membahayakan makhluk...

Senja dan Sepeda

Gambar
by DRC Berputarnya roda seiring berhalaunya sang surya,  Ia tampak malu-malu saat berpamitan untuk pulang,  sehingga semburatnya nampak sangat jingga.  Aku mampu menerjemahkannya, karena saat itu aku masih bersamanya. Tidak seperti sekarang,  satu malam bagaikan timur dan selatan.  Tidak ada kata yang mengisyaratkan kebersamaan akan kembali.  Aku merasa sendiri, hanya kedua roda masa lalu yang menjadi saksi atas kesendirianku tanpamu.  Sesaat, bahagia tak ku rasakan, puing-puing perasaan yang patah menyeruak menguasai pikiran ini.  Namun aku tahu,   aku harus bangkit.   Ini hanyalah secuil rasa yang akan dirasakan setiap orang pada masanya.  Jika orang lain mampu, maka akupun pasti mampu untuk bertahan. Melangkah dengan pelan dulu tak apa, yang penting ada kemauan dan tekat untuk berdiri kembali.  Ingatlah wahai hati, tak ada yang selamanya menjadi milik kita. Sebab setiap apa yang kita miliki hanyalah sebuah tit...